A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi pada dasawarsa belakangan ini semakin melaju dengan pesat dan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam realitas kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di Indonesia. Fenomena yang mencerminkan kehidupan dalam bingkai kebudayaan modern memberikan konsekuensi terhadap realitas sosial masyarakat yang semakin terjebak dalam persoalan individualisme, materialisme dan konsumerisme yang secara perlahan-lahan melahap kebudayaan tradisional yang tak ternilai harganya hingga jejaknya pun sulit untuk berkembang. Lebih-lebih aksi negara tetangga kita yang cenderung provokatif mempatentkan budaya-budaya asli Indonesia sebagai budaya tradisionalnya.
Kebudayaan tradisional merupakan akar dari refleksi perkembangan peradaban kehidupan masyarakat di dunia, begitu pula di Indonesia . Indonesia yang memiliki kurang lebih tiga ratus suku bangsa yang masing-masing memiliki kebudayaan tradisional yang unik/khas telah lama menjadi sorotan bangsa-bangsa lain yang menganggap Indonesia sebagai tempat yang paling sesuai untuk menjadi tujuan wisata dan penelitian kebudayaan. Adanya arus modernisasi, dikhawatirkan akan mengikis wujud kebudayaan tradisional yang seharusnya tetap dijaga dan dilestarikan sebagai salah satu kekayaan nasional bangsa Indonesia. Persoalan yang kemudian timbul adalah ketika fenomena ini dihadapkan pada realita masyarakat yang cenderung tidak memiliki antusiasme dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan tradisional yang dimilikinya. Demam globalisasi seolah-olah membuat masyarakat lupa bahwa mereka memiki harta yang tak ternilai harganya.
Untuk kesekian kalinya kami selaku pengurus Association of Bankanese Students atau ISBA (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bangka) se-Indonesia dan dukungan dari segenap Pemerintah Kepulauan Bangka-Belitung sebagai wujud dan aksi nyata dalam usaha-usaha pelestarian budaya akan menyelenggarakan Festival Seni dan Budaya “Gema Persatuan” Bangka-belitung 2011. Dimana dalam kegiatan ini akan menampilkan beragam kesenian. Untuk tahun ini kami akan memfokuskan beberapa kesenian yang dikemas dengan gaya baru, dengan maksud generasi muda bisa menerima. Kegiatan Festival Seni dan budaya “Gema Persatuan” Bangka-Belitung ini dilaksanakan pada tanggal 16 s/d 30 Juli 2011 di Gedung Nasional Toboali dan padang bola pantai laut nek haji/ Bayangkara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar